Selasa, 18 Desember 2012

makalah cara menstimulasi anak


 makalah 
cara menstimulasi anak
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Berdasarkan kajian dalam mata kuliah Antropobiologi makalah yang berjudul Stimulasi Awal Untuk Bayi ini di tulis dengan tujuan untuk memperdalam pemahaman tentang bagaimana cara memberi stimulasi kepada anak .Selain itu juga  karena memenuhi tugas dari mata kuliah Antropobiologi.Untuk bekal sebagai seorang guru pendidikan anak usia dini maka makalah ini juga dibutuhkan karena berkaitan dengan tahap-tahap memberikan stimulasi pada anak.
B.      TUJUAN
ü  Memberikan pemahaman tentang cara menstimulasi anak
ü  Memberikan informasi kepada si pembaca tentang stimulasi anak
ü  Menambah wawasan si pembaca tentang cara men stimulasi anak

C.      RUMUSAN MASALAH
ü  Stimulasi Awal untuk anak
ü  Tahapan cara pemberian stimulasi
ü  Stimulasi kecerdasan multiple














PEMBAHASAN


     I.        Kebutuhan Stimulasi
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak yang dilakukan oloeh lingkungan ( ayah,ibu,pengasuh,dan anggota keluarga yang lain untuk mempercepat tumbuh kembang.Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan kelmbatan tumbuh kembang anak.

Melakukan stimulasi yang memadai artinya merangsang otak anak sehingga perkembangan kemampuan garakan kasar,garak halus,komunikasi pasif,komunikasi aktif,kecerdasan,menolong diri sendiri dan tingkah laku social pada anak berlangsung secara optimal sesuai tahapn usia anak.

Perkembangan merupakan proses yang terjadi pada setiap mahkluk. Perkembangan anak meliputi seluruh perubahan, baik perubahan fisik, perkembangan kognitif dan psikososial. Perkembangan fisik berkaitan dengan perkembangan gerakan motorik, yakni perkembangan gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara saraf, otak, otot, tulang dan lainnya.
Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan motorik halus.  Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar  seperti kemampuan duduk, menendang, berlari, naik turun tangga daln lain-lain. Sedangkan perkembangan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus yang banyak dipengaruhi oleh kesempatan belajar dan berlatih, seperti memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menulis dan lain-lain. Perkembangan motorik secara umum bergantung pada kematangan otot dan saraf. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik selain genetik, kondisi pralahir, gizi dan kecerdasan juga stimulasi. Perkembangan kognitif adalah perkembangan anak dalam mengembangkan kemampuan berfikir, seperti kemampuan memecahkan masalah, mengingat, dan penguasaan bahasa. Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berhubungan dengan perasaan atau emosi dan interaksi anak dengan lingkungannya. 
Pada manusia terutama pada masa anak-anak, proses perkembangan terjadi sangat cepat. Tiga tahun pertama dalam kehidupan anak-anak merupakan masa yang paling sensitif karena masa tersebut dikaitkan dengan the golden age atau masa pesat perkembangan otak. Pesatnya perkembangan otak dalam periode ini ditandai dengan pertambahan berat otak dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya seteleh akhir tahun ketiga.   Oleh karena golden age merupakan masa yang tepat untuk memberi bekal yang kuat pada anak serta menggali potensi kecerdasan anak sebanyaknya.  Dalam perkembangan anak, pemberian makanan bergizi jelas sangat penting. Namun harus  diperhatikan juga faktor emosi (kasih sayang, rasa aman) dan stimulasi. 
Stimulasi adalah adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan sebaiknya sejak di dalam kandungan) dilakukan setiap hari, untuk merangsang semua sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan). Selain itu harus pula merangsang gerak kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang menyenangkan bayi dan anak-anak. Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang kurang kasih sayang dan kurang stimulasi akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya serta kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Stimulasi yang diberikan pada anak selama tiga tahun pertama (golden age) akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan otaknya dan menjadi dasar  pembentuk kehidupan yang akan datang. Semakin dini stimulasi yang diberikan, maka perkembangan anak akan semakin baik. Semakin banyak stimulasi yang diberikan maka pengetahuan anak akan menjadi luas sehingga perkembangan anak semakin optimal. Disebutkan juga bahwa jaringan otak anak yang banyak mendapat stimulasi akan berkembang mencapai 80% pada usia 3 tahun. Sebaliknya, jika anak tidak pernah diberi stimulasi maka jaringan otak akan mengecil sehingga fungsi otak akan menurun. Hal inilah yang menyebabkan perkembangan anak menjadi terhambat. Dibawah disajikan grafik perkembangan jaringan otak pada anak yang banyak stimulasi dan tanpa stimulasi.
   II.         Stimulasi  Anak Usia 0-3 bulan
a.        Perkembangan ank usia 0-3 bulan,anak senang :
Ø  Menghisap,tidur,dan mendengarkan suara orang yang ada sekitarnya
Ø  Memandangi wajah,terutama bagian mata
Ø  Digendong dan dibuai
Ø  Memandangi dan melambaikan tangannya
Ø  Anak senang tersebyum dan memberikan senyuman
Ø  Memasukan benda-benda kedalam mulutnya
Ø  Mendengarkan suaranya sendiri





b.       Stimulasi yang harus diberikan kepada anak :
Ø  Sediakan tempat tidua yang lembut dan nyaman
Ø  Respon yang hangat ( tanggapi dengan kasih sayang terhadap tangisannya )
Ø  Pelukan dan buaian yang disertai dengan kata yang lembut
Ø  Sediakan mainan yang lembut untuk dipegang dan digenggam
Ø  Kesempatan untuk mengangkat kepalanya dengan cara meletakkannya dalam posisi tengkurap
Ø  Senyuman dan kata-kata yang lemah lembut
Ø  Mainan yang terbuat dari karet dan bewarna cerah,serta aman
Ø  Mainan yang berbunyi
Ø  Gantungkan berbagai benda disekitar tempat tidurnya
Ø  Berikan kesempatan pada si anak untuk mendengarkan music yang lembut.
Tangisan bayi merupakan alat berkomunikasi yang tidak boleh di abaikan oleh ayah,ibu dan saudara-saudaranya.hubungan dengan seluruh anggota keluarga akan meninggalkan jejak yang tidak terhapuskan.
Gerakan anak ditandai oleh refleks-refleks menghisap,menggenggam,menghentak dan reflex otot leher.
 III.        Stimulasi Anak usia 3-6 bulan
a.        Perkembangan anak usia 3-6 bulan :
Ø  Mengangkat tubuhnya dan kedua lengannya dalam posisi tengkurap
Ø  Mengangkat kakinya kearah wajahnya dan mmbuka gerakan –gerakan menendang
Ø  Memukul-mukul air dengan tangan dan kakinya ketika mandi
Ø  Berguling
Ø  Duduk dengan bantuan
Ø  Berbaring telungkup,kepala dan dada di angkat dan berusaha melihat sekelilingnya
Ø  Menggigiti segala sesuatu yang da di mulutnya
Ø  Memasukan segala sesuatu ke mulut
Ø  Menjatuhkan atau melempar sesuatu yang dipegangnya


b.       Stimulasi yang harus diberikan :
Ø  Mainan baru seputar dari barang-barang rumah seperti  piring dan gelas plastic
Ø  Menyediakan berbagai benda saat anak tengkurap
Ø  Mainan gantungan yang dapat di raih
Ø  Mainan untuk ditendang
Ø  Kerincingan untuk dimainkan
Ø  Mainan yang bisa dimasukan ke mulut
Ø  Suara-suara orang dsekitarnya

 IV.        Stimulasi Anak usia 6-9 bulan
a.        Perkembangan anak usia 6-9 bulan :
Ø  Duduk tanpa bantuan
Ø  Menggunakan jari dan ibu jari bersama-sama untuk sebuah tujuan,seperti mengambil balok
Ø  Menggigit dengan gigi pertamanya
Ø  Mendengarkan suara-suara
Ø  Berputar
Ø  Melihat kearah mainan yang dijatuhkannya
Ø  Memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan yang lain
Ø  Merangkak sepanjang lantai
Ø  Memandangi dirinya di kaca
b.       Stimulasi yang diberikan :
Ø  Berikan mainan di bak mandinya
Ø  Dengarkan suara music anak-anak
Ø  Sediakan benda-benda yang bisa mengeluarkan suara-suara,seperti sendok dll.
Ø  Sediakan sendok dan gelas plastic pada saat makan dan menyuapinya,dorong dan biarkan anak makan sendiri.
Ø  Sediakan sebuah cermin untuk dirinya sendiri
Ø  Beri kesempatan untuk anak makan sendiri
Ø  Buatkan mainan yang bisa untuk di gigit oleh anak.




   V.        Stimulasi anak usia 9-12 bulan
a.        Perkembangan  anak usia 9-12 bulan :
Ø  Bermain tepuk silang
Ø  Menarik tubuhnya ke posisi berdiri
Ø  Meeksplorasi lingkungan tubuhnya
Ø  Memegang dan mengamati mainan atau benda dengan hati-hati
Ø  Bermain berdampingan,tapi belum dengan anak-anak lain
Ø  Menguasai kemampuan motorik baru
Ø  Mencoba mendaki ketinggian
b.       Stimulasi yang diberikan kepada anak :
Ø  Sediakan kain atau buku dari kertas karton khusus untuknya
Ø  Sediakan balok-balok atau kotak-kotak  kosong
Ø  Berikan mainan yang bisa bergerak
Ø  Sebuah bola atau permainan yang bisa berguling
Ø  Perbanyak cerita yang menyangkut tentang dirinya dan dunia disekelilingnya
Ø  Pujian untuk  berbagai keberhasilannya
Berbagai kegiatan yang dilakukan sehari-hari dalam mengurus dan merawat anak dapat menjadi sarana untuk memberikan beraneka jenis stimulasi untuk memicu perkembangan otaknya. Stimulasi yang diberikan  akan diterima oleh panca indera dan selanjutnya akan disampaikan ke otak. Bagi otak maupun panca indera anak yang belum mencapai tingkat perkembangan yang optimal, stimulasi tersebut merupakan pelajaran baru.  Hal ini akan memicu otak belajar, menganalisa, memahami dan memberikan respon yang tepat terhadap stimulasi tersebut. Kegiatan stimulasi meliputi berbagai kegiatan untuk merangsang perkembangan anak seperti melatih gerakan, bicara, berpikir, mandiri serta bergaul. Stimulasi dapat dilakukan oleh orang tua atau keluarga lainnya.  Tujuan stimulasi yaitu membantu anak mencapai tingkat perkembangan yang optimal atau sesuai dengan yang diharapkan.
Tabel 1. Contoh Stimulasi Perkembangan Anak Berdasarkan Tahapan Usia


I
Bayi 0-1 bulan

1. Ketika bayi rewel dipeluk dengan kasih saying

2. Meletakan benda yang bergerak-gerak di atas bayi

3. Melatih menelungkupkan bayi

4. Mengajak bayi tersenyum
II
Bayi  1-4 bulan

1. Bayi dipeluk, dicium, dinyanyikan lagu dan dibuainya

2. Bayi diajak bicara, menirukan gerak dan mimik bayi, diperdengarkan suara lainnya

3. Melatih bayi membalik badan (ditelungkupkan)

4. Melatih bayi mengenggam
III
Bayi 4-6 bulan

1. Melatih bayi didudukan

2. Melatih bayi menggunakan kedua tangan memegang benda

3. Melatih bayi menirukan bunyi agar ditirukan

4. Melatih bayi menirukan bunyi (main ci-luk-ba, da-da)
IV.
Bayi 6-9 bulan

1. Melatih mengangkat bayi untuk berdiri

2. Melatih bayi memasukan/mengeluarkan benda dari suatu wadah

3. Memperlihatkan gambar dan menyebutkan namanya

4. Mengajak bayi dengan cara/bentuk permainan bersama-sama
V.
Bayi 9-12 bulan

1. Melatih bayi berjalan berdiri

2. Melatih bayi menggelindingkan bola

3. Melatih bayi corat-coret menggambar

4. Mengajak bayi makan bersama keluarga
VI
Bayi 12-18 bulan

1. Malatih anak naik turun tangga (rumah)

2. Bermain melempar dan menangkap bola

3. Melatih menunjuk dan menyebut bagian tubuh

4. Memberi kesempatan anak  melepas baju
VII
Bayi 18-24 bulan
  
1. Melatih keseimbangan anak berdiri dengan satu kaki bergantian

2. Melatih anak menggambar bulatan, segitiga

3. Melatih anak mau menceritakan apa yang dilihatnya

4. Melatih anak tentang kebersihan diri (buang air kecil/besar pada tempatnya)

5. Mengajak anak bermain bola dan melompatnya

6. Mengajak untuk ikut bernyanyi
VIII
Bayi 2-3 tahun

1, Melatih anak berdiri dengan satu kaki

2. Melatih anak menyusun balok

3. Melatih anak mengenal bentuk benda dan warnanya

4. Melatih anak tentang kebersihan diri seperti mencuci kaki, buang air kecil/besar di toilet

5. Melatih anak dibaju sendiri

6. Sering mengajak anak keluar (tempat bermain, toko, kebun binatang, dll)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa tahapan perkembangan anak berbeda-beda pada setiap tahapan umur sehingga  jenis stimulasi yang diberikan juga berbeda-beda.  Sebenarnya stimulasi pada anak sudah dapat dilakukan sejak bayi lahir bahkan sejak dalam kandungan.  Menyusui ASI merupakan salah satu jenis stimulasi yang bisa diberikan pada bayi yang dapat merangsang indera pengecap bayi.  Jenis stimulasi lain yang dapat merangsang indera pengecap bayi adalah pemberian makanan tambahan yang mulai diberikan pada usia 6 bulan. Pada tabel dibawah ini disajikan contoh-contoh stimulasi yang harus dilakukan sesuai dengan tahapan umurnya.
Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap kali ada kesempatan berinteraksi dengan anak. misalnya ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, di dalam kendaraan, dan menjelang tidur.  Semakin bervariasi rangsangan yang diterima maka semakin kompleks hubungan antar sel-sel otak. Semakin sering dan teratur rangsangan yang diterima, maka semakin kuat hubungan antar sel-sel otak tersebut. Semakin kompleks dan kuat hubungan antar sel-sel otak, maka semakin tinggi dan bervariasi kecerdasan anak di kemudian hari, bila dikembangkan terus menerus, anak akan mempunyai banyak variasi kecerdasan (multiple inteligensia).
Stimulasi harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan kegembiraan antara pengasuh dan anak-anak. Jangan memberikan stimulasi dengan terburu-terburu, memaksakan kehendak pengasuh, tidak memperhatikan minat atau keinginan bayi/balita, atau bayi-balita sedang mengantuk, bosan atau ingin bermain yang lain. Pengasuh yang sering marah, bosan, sebal, maka tanpa disadari akan memberikan rangsang emosional yang negatif. Karena pada prinsipnya semua ucapan, sikap dan perbuatan pengasuh adalah merupakan stimulasi yang direkam, diingat dan akan ditiru oleh anak.
 VI.        Stimulasi Kecerdasan Multiple
Kecerdasan multipel (multiple inteligensia) adalah berbagai jenis kecerdasan yang dapat dikembangkan pada anak, antara lain verbal-linguistic (kemampuan menguraikan pikiran dalam kalimat-kalimat, diskusi, tulisan), logical–mathematical (kemampuan menggunakan logika-matematik dalam memecahkan berbagai masalah), visual spatial (kemampuan berpikir tiga dimensi), bodily-kinesthetic (ketrampilan gerak, menari, olahraga), musical (kepekaan dan kemampuan berekspresi dengan bunyi, nada, melodi, irama), intrapersonal (kemampuan memahami dan mengendalikan diri sendiri), interpersonal (kemampuan memahami dan menyesuaikan diri dengan orang lain), naturalist (kemampuan memahami dan memanfaatkan lingkungan). 
Tabel 2. Contoh Stimulasi Kecerdasan Multiple


I
Verbal-linguistic (kecerdasan berbahasa verbal)

1. Diajak bercakap-cakap

2. Dibacakan buku cerita berulang-ulang

3. Menyanyi lagu anak-anak

4. Dirangsang untuk berbicara dan bercerita
II
Logical–mathematical (kecerdasan logika-matematik)

1. Menyusun balok

2. Merangkai

3. Menghitung mainan

4. Main Puzzle

5. Permainan komputer
III
Visual spatial (kecerdasan visual)

1. Mengamati gambar, foto

2. Belajar melipat dan menggambar

3. Bermain rumah-rumahan

4. Diajak permainan komputer
IV.
Bodily-kinesthetic (kecerdasan gerak tubuh)

1. Belajar berdiri satu kaki

2. Melatih jongkok, membungkuk

3. Belajar melompat, berlari, melempar, menangkap, menari

4. Mengajak anak pada olah raga permainan
V.
Musical (kecerdasan musikal)

1. Mengajak anak mendengarkan musik

2. Mengajak anak bernyanyi

3. Memainkan alat musik

4. Melatih anak mengikuti nada dan irama
VI
Interpersonal (kecerdasan emosi inter-personal)

1. Mengajak anak bermain bersama dengan anak yang lebih tua dan muda

2. Melatih anak untuk meminjamkan mainan

3. Mengajak anak untuk  bekerja sama membuat sesuatu
VII
Intrapersonal (kecerdasan emosi intra-personal)

1. Mengajak anak untuk menceritakan perasaannya

2. Melatih anak untuk belajar mengungkapkan keinginan

3. Mengajak ngobrol anak mengenai cita-cita
VIII
Naturalist (kecerdasan Naturalis)

1. Mengajak anak untuk memelihara tanaman di pot

2. Memelihara binatang

3. Wisata ke hutan, pantai, sungai dan gunung

4. Mengamati bulan, langit dan bintang








VII.        STIMULASI SESUAI KEMAMPUAN
Berikut beberapa perkembangan peniruan si kecil yang dapat distimulasi sehingga tumbuh kembangnya makin optimal.
Suara dan Kata
Di usia 2 bulan bayi sudah mampu meniru kata-kata walau sekadar berujar “u…u…u” atau “a…a…a.” Sementara di usia 7 bulan, si kecil sudah bisa babbling atau mengucapkan suku kata yang senada seperti “ma-ma-ma atau “da-da-da”. Kemampuannya kian bertambah saat 11 bulan. Saat ini bayi sudah bisa menirukan kata berunsur konsonan-vokal dengan lebih bervariasi, seperti “ka-ka”, “mi-mi”, “bo-bo”, dan sebagainya.
* Stimulus:
Penting diketahui bayi suka meniru suara yang didengarnya. Jadi rajin-rajinlah untuk mengajaknya bercakap-cakap. Saat memandikan, misalnya, berbincang-bincanglah tentang apa yang tengah kita lakukan, “Mama mau gosok tangan Adek. Angkat tangan Adek seperti ini, ya.” Semakin banyak kata yang dikenalkan pada bayi, akan semakin banyak yang tersimpan dalam memorinya. Saat kemampuan bicaranya sudah semakin baik, si kecil tinggal membuka memori yang pernah disimpannya di masa bayi ini.
* Yang perlu dicermati:
Saat berbicara dengan bayi, hindari bahasa/kata yang dicadel-cadelkan. “Cayang mau cucu ya?” (padahal maksudnya “Sayang mau susu ya?”) Bila bayi terbiasa mendengar kata yang tidak benar kelak dia akan mengatakannya seperti apa yang kita ucapkan. Repotnya, kelak kita harus membetulkan kesalahan anak tersebut bukan?
Gerakan Motorik
Pada usia 8 bulan, bayi sudah dapat mengangkat-angkat tangan. Sebulan kemudian, ia mampu melambaikan tangan serta melakukan gerakan kiss by. Sementara umur 10 bulan, kecakapannya bertambah dengan bertepuk tangan.

* Stimulus:
Saat kita ingin si kecil mengikuti suatu gerakan, sesuaikan dengan kemampuan motorik yang ia miliki. Di usia 8 bulan, umpamanya, ia bisa diminta mengikuti contoh gerakan tangan ke atas dan ke bawah. Tapi jangan mengharapnya bisa meniru gerakan bertepuk tangan karena kesanggupannya belum sampai di situ. Berikut beberapa rangsangan lain yang bisa diberikan:
- Gerakkan jari jemari kita di udara untuk ditirunya. Stimulus ini berguna untuk merangsang keterampilan motorik halus anak agar ia kelak terampil dalam memegang benda-benda kecil, seperti pensil, pena, gelas, sendok-garpu, dan sebagainya.
- Kala menginjak 9-10 bulan, si kecil bisa diajak melakukan gerakan “mata genit” (beri contoh dengan menyipitkan/mengedipkan mata kita). Rangsangan seperti ini juga akan bermanfaat bagi pertumbuhan saraf-saraf di bagian kelopak matanya.
* Yang perlu dicermati:
Selain beberapa manfaat tadi, stimulasi-stimulasi semacam ini juga dapat mengembangkan kemampuan indra peraba serta inteligensinya. Gerakan meniru menaikkan dan menurunkan mainan, umpamanya, memungkinkan bayi merasakan permukaan yang kasar/halus dari mainan yang dipegangnya.
Peniruan Ekspresi Emosi
Bayi 9 bulan sudah bisa menirukan ekspresi senang, marah, lucu, dan lainnya. Ini berkaitan dengan pertumbuhan emosinya yang sudah berkembang dan pembelajaran dari lingkungan terdekat, seperti orang tua, pengasuh, kakak, nenek/kakek dan lainnya.
* Stimulasi:
Walau ia belum memahami apa itu senang, sedih, jengkel dan sebagainya, tapi melatih ekspresi emosinya tetap perlu. Cara paling sederhana adalah dengan selalu menunjukkan senyum dan tawa saat berhadapan dengannya.


* Yang perlu dicermati:
Sebagai manusia, wajar bila kita merasa sedih, jengkel atau marah. Namun sebaiknya jangan terlalu sering menampakkan emosi-emosi negatif pada si kecil. Bukankah ia sudah pandai meniru? Jadi kalau seorang ibu mudah mencucurkan air mata, si kecil pun bisa tumbuh menjadi anak yang cengeng. Begitu juga, bila emosi orang tua kerap meledak-ledak. Tak menutup kemungkinan karakter si kecil pun akan seperti itu nantinya. Intinya, bayi perlu belajar pentingnya kestabilan emosi. Jadi boleh saja, kita menunjuk wajah jengkel sekali-kali. Tapi tetap harus diimbangi dengan senyum dan tawa.
Peniruan Objek
Sejak usia 7 bulan bayi sanggup meniru perilaku orang-orang di sekelilingnya. Untuk itu, beri ia lebih banyak kebebasan untuk melakukan berbagai gerakan lewat perilaku-perilaku yang kita contohkan.
* Stimulasi:
Salah satu permainan yang bisa dicoba adalah menaruh bola ke dalam keranjang. Bayi 7 bulanan tengah menggandrungi kegiatan seperti ini. Sekitar usia 8-12 bulan, si kecil mulai bisa melakukan hal yang lebih kompleks, seperti memencet-mencet tombol keyboard komputer.
* Yang perlu dicermati:
Pilih mainan atau objek yang menarik dari segi warna, corak, bentuk, maupun bunyi. Rasa ketertarikan akan membuat bayi mau menyentuh, mengambil, dan memegang benda/mainan tersebut sehingga stimulasi dapat berjalan lebih optimal.






PENUTUP

A.     Kesimpulan

Bahwa banyak yang dapat kita lakukan untuk merangsang tumbuh kembang anak salah satunya dengan stimulasi-stimulasi yang sudah dijabarkan seperti uraian di atas berdasarkan tingkatan usia anak.Selain stimulasi yang merangsang sonsor-motorik anak,ada pula stimulasi yang dapat merangsang otak anak yang disebut dengan Stimulasi kecerdasan multiple. Sangat perlu diperhatikan bahwa tumbuh kembang anak sangat perlu diperhatikan agar anak berkembang dengan baik dan seimbang.

B.     Saran






















DAFTAR PUSTKA
Pendidikan Nasional Departemen,Penggunaan dan Pembuatan APE (Alat Permainan Edukatif),Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah Dan Pemuda
BKKBN,Pengasuhan Dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak,Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional,Jakarta 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar