MEDIA DAN SUMBER BELAJAR ANAK USIA DINI
MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
Pembelajaran
merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar
dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan
tingkah laku baik intelektual, moral, maupun sosial anak agar dapat hidup
mandiri sebagai individu dan mahluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut
siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses
pembelajaran. Lingkungan belajar yang diatur oleh guru mencakup tujuan
pembelajaran, bahan pembelajaran, metodologi pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran. Secara khusus terkait metodologi pembelajaran, aspek ini terkait
dengan dua hal yang saling menonjol yaitu metode dan media pembelajaran. Media
memiliki kedudukan yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif.
Media dalam
proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran
yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.Oleh
karena itu penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi
kualitas pembelajaran. Jika ditinjau dari perpektif komunikasi, pembelajaran
pada hakikatnya adalah proses komunikasi yaitu proses penyampaian pesan dari
sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber
pesan, saluran/media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses
komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan
yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun
penulis buku dan produser media; salurannya adalah media pendidikan dan
penerima pesannya adalah siswa atau juga guru.
A. Pengertian Media
Pembelajaran
Kata media
berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
"medium"
yang secara harfiah berarti "perantara" yaitu perantara sumber
pesan (asource) dengan penerima pesan (a receiver. Banyak batasan
yang diberikan orang tentang media.Media pembelajaran merupakan salah
satu sarana untuk mempermudah penyampaian materi.Pada anak usia dini media
pembelajaran sangat penting karena dalam penyampaian materi pada anak usia dini
akan lebih cepat di tangkap dengan adanya media pembelajaran tersebut. Materi
yang perlu di masukan dalam media pembelajaran anak usia dini adalah memberikan
praktek pembuatan permainan edukatif anak usia dini,karena anak usia dini erat
hubungannya dengan bermain maka media yang paling tepat untuk anak adalah melalui
permainan. Sampai sekarang sudah sering di berikan pembelajaran mengenai
permainan edukatif tapi hanya sebatas teori dan belum dapat di kembangkan
sehingga kita memerlukan materi - materi praktek dan lebih lanjut mengenai
permainan - permainan edukatif yang menjadi salah satu media pembelajaran yang
efektif bagi anak usia dini
B. Manfaat Media
Pembelajaran
Banyak manfaat
yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan media dalam
1.
pembelajaran yaitu:Pesan/informasi pembelajaran dapat
disampaikan dengan lebih jelas, menarik,kongkrit dan tidak hanya dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan belaka (verbalistis).
2.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
Misalnya objek yang terlalu besar dapat digantikan dengan realita, gambar, film
bingkai, film atau model. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu
dapat ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, dan lain-lain. Objek yang
terlalu kompleks dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain.
3.
Meningkatkan sikap
aktif siswa dalam belajar.
4.
Menimbulkan kegairahan dan motivasi dalam belajar.
5.
Memungkinkan interaksi
yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan.
6.
Memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan
dan minatnya.
7.
Memberikan perangsang, pengalaman dan persepsi yang sama bagi
siswa.
Sementara itu
Kemp dan Dayton (1985) mengemukakan beberapa manfaat media yaitu:
1. Penyampaian
pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2.
Pembelajaran dapat lebih menarik
3.
Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
4. Waktu
pelakasanaan pembelajaran dapat diperpendek
5. Kualitas
pembelajaran dapat ditingkatkan
6. Proses
pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana pundiperlukan
7. Sikap
positif siswa terhadap materi pelajaran serta proses pembelajaran dapatditingkatkan
8. Peranan guru ke arah yang positif
C. Jenis Media Pendidikan
Keragaman dan
jenis media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sangat banyak dan
variatif oleh karena itu dalam perkembangannya timbul usaha-usaha untuk mengelompokkan
dan mengklasifikasi media-media tersebut menurut kesamaan ciri atau karakteristiknya.
Para ahli yang tercatat dalam proses pengkalifikasian tersebut antara lain:
Rudy Bretz, Duncan,
Briggs, Gagne, Edling, Schramm, Allen, dan lain-lain. Namun demikian dari
beberapa pengelompokkan media yang mereka lakukan belum terdapat suatu
kesepakatan tentang klasifikasi atau taksonomi media yang berlaku umum dan
mencakup segala aspeknya, khususnya untuk suatu sistem pembelajaran. Bahkan
tampaknya memang tidak pernah akan ada sistem pengelompokkan yang sahih dan
berlaku umum. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam bahan ajar ini jenis media
tersebut akan dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu media visual, media
audio, dan media audio-visual. Di bawah ini secara singkat diuraikan keterangan
dari masing-masing jenis dan karakteristik media pendidikan tersebut.
1. Media Visual
Media visual
adalah media yang hanya dapat dilihat. Jenis media visual ini nampaknya yang
paling sering digunakan oleh guru pada lembaga pendidikan anak usia dini untuk
membantu menyampaikan isi dari tema pendidikan yang sedang dipelajari. Media
visual terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (projected visual) dan
media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visual). Media
visual yang diproyeksikan pada dasarnya merupakan media yang menggunakan alat
proyeksi (disebut proyektor) di mana gambar atau tulisan akan nampak pada layar
(screen). Media proyeksi ini bisa berbentuk media proyeksi diam misalnya
gambar diam (still pictures) dan proyeksi gerak misalnya gambar bergerak
(motionpictures). Alat proyeksi tersebut membutuhkan aliran listrik dan
membutuhkan ruangan tertentu yang cukup memadai. Jenis-jenis alat proyeksi yang
biasa digunakan untuk menyampaikan pesan pendidikan untuk anak usia dini
antaranya: OHP (overhead projection) dan slaid suara(soundslide).
Pada lembaga PAUD yang ada di daerah perkotaan
yang memiliki kemampuan untuk mengadakan alat proyeksi ini tentu sangat
menguntungkan sebab pembelajaran bisa ditata lebih menarik perhatian
dibandingkan dengan media yang tidak diproyeksikan. Namun pada umumnya lembaga
PAUD di daerah-daerah tertentu, terutama di pedesaan, belum memungkinkan untuk
mengadakan media proyeksi ini masih dianggap sangat mahal harganya. Di samping
itudiperlukan juga kemampuankemampuan khusus yang memadai dari para guru untuk
menggunakan dan memelihara alat proyeksi tersebut.
Media visual yang tidak
diproyeksikan terdiri atas media gambar diam/mati, media
grafis, media model, dan
media realia
a. Gambar diam atau gambar
mati adalah gambar-gambar yang disajikan secara fotografik atau seperti
fotografik, misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat, atau objek
lainnya yang ada kaitannya dengan bahan/isi tema yang diajarkan. Gambar diam
ini ada yang sifatnya tunggal ada juga yang berseri yaitu berupa sekumpulan
b. Media grafis adalah
media pandang dua dimensi (bukan fotografik) yang dirancang secara khusus untuk mengkomunikasikan
pesan-pesan pendidikan. Unsur-unsur yang terdapat dalam media grafis ini
adalah gambar dan tulisan. Media ini dapat digunakan untuk mengungkapkan fakta atau
gagasan melalui penggunaan kata-kata, angka serta bentuk simbol (lambang). Bila Anda
akan menggunakan media grafis ini Anda harus memahami dan mengerti arti simbol simbolnya,
sehingga media ini akan lebih efektif untuk menyajikan isi tema kepada
anak. Karakteristik media ini yaitu sederhana, dapat menarik perhatian, murah dan mudah
disimpan dan dibawa. Jenis-jenis media grafis ini diantaranya: grafik, bagan,
diagram, poster, kartun, dan komik.
c. Media model adalah
media tiga dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan pendidikan untuk anak
usia dini, media ini merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek
yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek
yang terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan, atau objek yang terlalu rumit
untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari wujud aslinya.
Jenis-jenismedia model diantaranya: model padat (solid model), model
penampang (cutaway model), model susun (build-up model),
model kerja (working model), mock-up dan diorama. Masing-masing jenis
model tersebut ukurannya mungkin persis sama, mungkin juga lebih kecil atau
lebih besar dengan objek sesungguhnya.
d. Media realia merupakan
alat bantu visual dalam pendidikan yang berfungsi memberikan pengalaman
langsung (direct experience) kepada anak. Realia ini merupakan model dan
objek nyata dari suatu benda, seperti mata uang, tumbuhan, binatang, dsb.
2. Media Audio
Media audio
adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar)
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari
isi tema. Contoh media audio yaitu program kaset suara dan program radio. Penggunaan
media audio dalam kegiatan pendidikan untuk anak usia dini pada umumnya untuk melatih
keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan.
Dari sifatnya yang auditif, media ini mengandung kelemahan yang harus diatasi
dengan cara memanfaatkan media lainnya.
Terdapat beberapa
pertimbangan yang harus diperhatikan apabila Anda akan
menggunakan media audio
untuk anak usia dini yaitu:
a. Media ini hanya akan
mampu melayani secara baik mereka yang sudah memiliki kemampuan dalam berpikir
abstrak. Sedangkan kita mengetahui bahwa anak usia dini masih berpikir konkrit,
oleh karena itu penggunaan media audio bagi anak usia dini perlu dilakukan
berbagai modifikasi disesuaikan dengan kemampuan anak.
b. Media ini memerlukan
pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding media lainnya, oleh karena itu
jika akan menggunakan media audio untuk anak usia dini dibutuhkan teknik-teknik
tertentu yang sesuai dengan kemampuan anak.
c. Karena sifatnya yang
auditif, jika Anda ingin memperoleh hasil belajar yang yang dicapai anak lebih
optimal, diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara visual. Kontrol belajar
bisa dilakukan melalui penguasaan perbendaharaan kata-kata, bahasa, dan susunan
kalimat.
3. Media Audio-Visual
Sesuai dengan
namanya, media ini merupakan kombinasi dari media audio dan media visual atau
biasa disebut media pandang-dengar. Dengan menggunakan media audio-visual ini maka
penyajian isi tema kepada anak akan semakin lengkap dan optimal. Selain itu
media inidalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas
guru. Dalam hal ini guru tidak selalu berperan sebagai penyampai materi, karena
penyajian materi bisa diganti oleh media. Peran guru bisa beralih menjadi
fasilitator belajar yaitu memberikan kemudahan bagi anak untuk belajar. Contoh
dari media audio visual ini di antaranya program televisi/video pendidikan/instruksional,
program slide suara, dsb.
D. Pengadaan Media
Pembelajaran
Pengadaan
sumber belajar merupakan kelanjutan dari langkah perencanaan. Langkah ini
merupakan langkah guru atau pihak sekolah mewujudkan perencanaan media pembelajaran
yang telah dibuat. Sebaik apa pun perencanaan media pembelajaran yang dibuat
jika guru tidak diwujudkan dan realisasikan dalam bentuk kegiatan selanjutnya
yaitu pengadaan, maka perencanaan tersebut hanya merupakan daftar keinginan
atau dokumen tertulis saja. Oleh sebab itu proses pengadaan menjadi sangat
penting dilakukan sebagai proses selanjutnya sehingga kegiatan pembelajaran
akan ditunjang dengan ketersediaan berbagai media pebelajaran.
1. Pembelian
Pembelian merupakan suatu
kegiatan pengadaan media pembelajaran melalui transaksi pembelian. Pengadaan
media pembelajaran melalui cara ini tentu berimplikasi pada dana atau biaya
yang dibutuhkan. Biasanya pihak sekolah atau lembaga penyelenggara PAUD telah memiliki
rencana anggaran untuk pembelian beberapa jenis media misalnya alat permainan untuk
di dalam ruangan kelas. Untuk melakukan pembelian guru harus berkoordinasi dan menyampaikan
rencana pembelian dan kebutuhannya itu kepada pimpinan lembaga pendidikan.Pada
saat menyampaikan permohonan pembelian kepada pimpinan lembaga pendidikan, guru
perlu menjelaskan jenis-jenis sumber belajar yang akan dibeli dan mengemukakan
alasan mengapa media pembelajaran tersebut perlu dibeli tentunya saja dengan
menyertakan hasil identifikasi kebutuhan media pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.
Oleh karena sekolah biasanya menghadapi keterbatasan dana, maka guru dituntut
mampu memilih dan
menentukan media pembelajaran apa saja yang harus lebih utama dibeliuntuk
kepentingan pembelajaran anak. Pemahaman guru terhadap media pembelajaran ini sangat
penting mengingat guru harus memperhatikan kesesuaian media dengan kebutuhan
perkembangan anak,
ketepatan ukuran, warna dan kerapihannya karena apabila tidak akurat maka
tujuan yang hendak dicapai akan meleset.
2. Hadiah / Sumbangan
Penambahan
koleksi sumber belajar dapat diperoleh dari hadiah, pemberian, hibahataupun
sumbangan dari berbagai pihak seperti instansi pemerintah, swasta ataupun perorangan.
Sumbangan atau bantuan yang diterima ada kalanya tanpa diminta terlebih dahulu,
namun ada juga yang dilakukan melalui permohonan dari pihak lembaga pendidikan.
Sumbangan biasanya diberikan oleh lembaga-lembaga tertentu yang memiliki kepedulian
terhadap penyelenggaraan pendidikan anak anak usia dini. Lembaga-lembaga seperti
itu pada saat ini sangat banyak baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Pengadaan
sumber belajar melalui hadiah/sumbangan menuntut guru untuk secara aktif
mencari berbagai informasi termasuk alamat lembaga atau institusi yang membuka peluang
untuk memberikan bantuan. Pada umumnya, tindak lanjut dari bentuk pengadaan seperti
ini adalah dalam bentuk jalinan kerjasama antara lembaga pemberi sumbangan
dengan
lembaga pendidikan
penerima sumbangan.
3. Bekerjasama
Bekerja
sendiri jauh lebih berat daripada bekerja sama. Bekerjasama antar lembaga tertentu
menumbuhkan satu hasil yang lebih baik apabila kerjasama itu dilakukan secara terbuka,
profesional, dan saling menguntungkan (mutual benefits).Kerjasama ini
bisa dalam bentuk pinjam meminjam media pembelajaran yang dimilikio leh lembaga
yang berbeda. Jika di tingkat kecamatan memiliki media pembelajaran tertentu,
maka lembaga pendidikan dapat meminjamnya. Selain itu, jika media pembelajaran di
suatu lembaga PAUD lebih lengkap dapat dipinjamkan ke lembaga PAUD yang
lain.Kerjasama juga dapat terjadi antar lembaga misalnya antar lembaga PAUD
dengandinas-dinas terkait seperti dinas pertanian, dinas kesehatan, dan
lain-lain. Kerjasama dengan orang tua siswa juga sangat penting mengingat
banyak orang tua yang mempunyai potensi untuk membantu lembaga pendidikan dalam
berbagai bentuk. Apakah dalam bentuk materi atau dalam bentuk keahlian-keahlian
atau pengetahuan lebih yang dapat dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan.
4. Membuat
Pengadaan
media pembelajaran dapat juga dilakukan melalui pembuatan yang dilakukan oleh
guru. Pembuatan sendiri oleh guru memiliki kelebihan dalam hal guru dapat menyesuaikan
dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Jika guru akan membuat media
pembelajaran secara mandiri maka terlebih dahulu guru harus menganalisis
program pembelajaran/kurikulum yang
digunakan sehingga media yang dibuat sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
program. Berdasarkan hasil analisis tersebut guru mengembangkan
rancangan/desain media tersebut. Selanjutnya guru membuat media pembelajaran
tersebut sesuai rancangan yang telah dibuat. Jika memungkinkan sebelum
digunakan secara luas di lembaga pendidikan, terlebih dahulu dilakukan ujicoba terbatas
sehingga keandalan media tersebut teruji.
E. Kreteria Pemilihan dan
Penggunaan Media Pembelajaran
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
media,pertama adalah kesesuaian dengan materi dan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.oleh karena media merupakan salah satu komponen sistem
pembelajaran, faktor – faktor lain karakteristik siswa, strategi pembelajaran
dan alokasi waktujuga perlu dipertimbangkan.Kedua,media yang memerlukan
fasilitas pendukungg perlu dipertimbangkan apakah tersedia atau tidak.dan bagi
media yang harga atau pembuatannya mahal perlu dipertimbangkan efisiensi biaya
dalam jangka waktu lama.
F. Penyimpanan dan
Pemeliharaan Media Pembelajaran
Menyimpan dan
memelihara media pembelajaran di lembaga PAUD baik yang ada di dalam ruangan
maupun yang ada di luar merupakan hal yang penting dilakukan oleh guru. Hal
tersebut dikarenakan penggunaan media pembelajaran tersebut tentu tidak hanya
untuk satu kali kegiatan belajar saja melainkan akan digunakan secara
terus-menerus. Selain itu intensitas penggunaan media pembelajaran oleh anak
juga akan sangat tinggi. Apalagi untuk media-media pembelajaran tertentu yang
sangat disukai oleh anak. Sehubungan dengan pentingnya fungsi penyimpanan dan
pemeliharaan ini, guru harus mengetahui jenis media pembelajaran yang perlu
disimpan dan dipelihara dengan baik. Cara anak meletakkan media pembelajaran di
kelas tidak terlepas dari pengawasan guru.Guru juga harus memantau bagaimana
cara anak memainkan media tersebut dan mengembalikan media tersebut pada
tempatnya, karena anak harus dibiasakan bertanggung jawab terhadap media
pembelajaran yang dimainkannya. Agar pemakaian dapat bertahan, maka cara
penyimpanan dan cara memeliharanya harus baik. Guru harus memperhatikan tingkat
kelembaban ruang penyimpanan media atau ruangan kelas karena tempat yang lembab
dapat menumbuhkan jamur dan merusak media pembelajaran. Dengan demikian perlu
dipersiapkan tempat khusus, seperti rak-rak untuk meletakkan barang, lemari
tertutup untuk menyimpan barang atau buku yang tidak digunakan sehari-hari.
Dalam
pelaksanaan penyimpanan/pemeliharaan sumber belajar yang menunjang
proses pembelajaran di
lembaga PAUD hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk media
pembelajaran yang terdapat diruang kelas, guru dapat melakukan bentuk-bentukperawatan
dan penyimpanan sebagai berikut :
·
Alat-alat seharusnya disimpan di tempat yang memenuhi syarat,
tidak lembab, cukup ventilasi, dan diatur rapi dalam lemari alat atau rak alat.
·
Dalam penyimpanan ini
harus diperhatikan juga jenis-jenis alat tersebut seperti buku dan
kertas-kertas dalam lemari atau rak, alat peraga lainnya disimpan di tingkat
yang sesuai dan aman.
·
Pemeliharaan bahan
dari kayu dilakukan secara berkala dengan menyemprotkan obat anti serangga atau
rayap, dimeni, dicat, diplitur atau dipernis.
·
Pemeliharaan bahan yang terbuat dari plastik dilakukan dengan
melindunginya dari benda panas, membersihkannya dengan alat pembersih yang
lembut.
·
Khusus untuk
boneka/pakaian dapat dicuci atau diganti apabila sudah kusam atau lusuh.
·
Alat yang terbuat dari kain ditempatkan dalam lemari
tertutup, diberi kapur barus atau kamper.
2. Adapun untuk alat yang
terdapat di luar ruangan kelas dapat dilakukan hal-hal sebagai
berikut :
·
Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bebas banjir dan
apabila ada kerusakan segera diperbaiki umpamanya ada bagian besi yang patah
secepatnya dilas, bila catnya terkelupas segera dimeni/dicat dan pemberian
pelumas secara rutin.
·
Bak pasir hendaknya
selalu bersih dari kotoran-kotoran dan ditutup, pasirnya selalu ditambah
apabila diperlukan.
·
Bak air hendaknya diperhatikan kebersihannya.
·
Kereta dorong, otoped,
mobil-mobilan harus ditempatkan pada tempat yang bebas banjir dan selalu diberi
pelumas.
G. Penggunaan dan Evaluasi
Media Pembelajaran
Alasan
perlunya penggunaan media pembelajaran secara optimal dalam pembelajaran adalah
dikaitkan dengan tugas yang diemban guru dalam kesehariannya yaitu menyajikan
pesan, membimbing dan membina anak untuk mencapai tujuan pembelajaran
yaitumengembangkan semua aspek perkembangan anak dalam waktu yang telah
ditetapkan dan relatif terbatas. Sementara itu banyaknya media pembelajaran
yang dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh guru terkadang luput dari
perhatianya. Hal tersebut salah satu penyebabnya adalah karena guru tidak
mempunyai pengetahuan dan keterampilan teknis untuk menggunakan media
pembelajaran tersebut. Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan wawasan dalam
menggunakan berbagai media pembelajaran. Dengan pengetahuannya itu, guru akan
memanfaatkan secara optimalmedia pembelajaran yang tersedia. Ia akan
menggunakannya sendiri secara kreatif sehingga kegiatan belajar anak dapat
berjalan dengan efektif. Menggunakan berbagi mediapembelajaran memang
membutuhkan keterampilan tertentu dan khusus. Berikut ini ada beberapa contoh
penggunaan beberapa media pembelajaran dan hal-hal yang harusdiperhatikan dalam
penggunaannya.
1. Media cetak
Buku mutlak digunakan oleh
guru sebagai sumber belajar. Beberapa kriteria yang sebaiknya menjadi dasar
pertimbangan dalam menggunakan buku adalah kriteria isi yang mencakup apakah
isi buku ini relevan dengan kurikulum/program yang berlaku, urutan isi buku,
isi dan topik yang disajikan pembahasannya mudah dipahami anak, kemampuan pengarang
dan penerbit, kebaruannya (currentness), dan lain-lain.
2. Benda sebenarnya
Sejalan dengan
pembelajaran anak usia dini, guru dapat menggunakan benda-benda sebenarnya
sebagai media pembelajaran. Penggunaan benda sebenarnya seperti pada saat guru menjelaskan
tanaman misalnya bunga guru harus dapat menggunakan secara tepat dan memanfaatkan benda-benda tersebut agar sebuah
indera anak terstimulasi dengan baik misalnya saja anak dapat mengamati bunga
yang sebenarnya, mencium harum wangi bunga, menyentuh mahkotanya, daun dan
tangkai bunga. Dengan demikian anak lebih memahami melalui pengalaman nyata dan
lebih menyenangkan.
3. Barang Bekas
Kreativitas guru dalam
menggunakan barang bekas menjadi media pembelajaran dapat membantu proses
pembelajaran. Contohnya botol bekas minuman kaleng dapat dikemas menjadi kaleng
suara dengan bantuan kerikil untuk berlatih seni musik, melatih daya pendengaran,
dan mengenalkan berbagai bunyi-bunyian kepada anak.
4. Model
Guru dapat menggunakan
model tiruan seperti motor-motoran, mobil-mobilan, becak dan lain-lain untuk
membantu memberikan gambaran alat angkutan kepada anak. Model ini cukup efektif
digunakan untuk memberikan pengetahuan dan informasi pada anak mengenai objek-objek
tertentu yang ditampilkan dalam bentuk model ataun tiruan dari benda sebenarnya.
Dafrtar Pustaka
Hartati,
sri.2010.Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran TK. UNP
Sanjaya,wina.2008.perencanaan dandesain sistem pembeljaran:jakarta
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan
Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan
Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Tim Penyusun.2008.Bahan Ajar
Belajar dan Pembelajaran.FIP UNP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar